Senin, 30 Oktober 2017

Contoh Profil UMKM Jember

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian UMKM
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UMKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah :
o   Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
o   Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
o   Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.




2.2    Ciri-ciri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a)      Ciri-ciri Usaha Mikro
o   Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
o   Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
o   Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
o   Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
o   Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
o   Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
o   Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
o   Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan          bahkan terus berkembang;
o   Tidak sensitive terhadap suku bunga;
o   Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
o   Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat
b)      Ciri-ciri Usaha Kecil
o   Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
o   Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
o   Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga,sudah membuat neraca usaha;
o   Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
o   Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
o   Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
o   Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
c)         Ciri-ciri Usaha Menengah
  • Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih      teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
  • Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau        pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
  • Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
  • Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
  • Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
  • Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
2.3 Contoh Usaha Kecil Menengah Mikro Di Daerah Jember

            2.3.1 UMKM JASA LAUNDRY
A. Profil

Profil Pengusaha :
Nama Lengkap            : Johar
Profesi                         : Mahasiswa
Agama                         : Islam
Tempat Lahir               : Jember
Tanggal Lahir              : Rabu, 30 Maret 1994
Warga Negara             : Indonesia

Profil Usaha
Badan Hukum             : Momo Laundry
Pemilik Saham            : Johar
Mulai Beroperasi         : Januari 2014
Kantor Pusat               : Jl Karimata No 97- Jember
Jumlah Outlet             : 1 Counter (Tahun 2014)
Jumlah Pegawai          : 2 Pegawai
B. Latar Belakang
            Usaha kecil yang didirikan oleh Kakak Johar beliau salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember semester 5 yang berprofesi sebagai Entrepereneur. Usaha jasa ini berdiri atas dasar peluang kerja disekitar area kampus terutama usaha jasa, Peluang ini didapat karena banyaknya mahasiswa maupun mahasiswi menyewa kamar kost selama kuliah di kota Jember pada umumnya.
            Usaha jasa ini bernama “MOMO LAUNDRY”, nama momo diambil dari nama seorang anak dari keponakan ibunya. Karena, beliau menyukai vokalis Band Geisha yang bernama MOMO. Dari itulah Kakak Johar memberi nama usaha jasa tersebut dengan nama “MOMO LUNDRY”. Tujuan beliau mendirikan sekaligus mengolah usaha ini ialah meningkatkan taraf hidup juga membuka lapangan kerja bagi yang membutuhkan.

C.Aspek Personalia
            Didalam usaha jasa tersebut kakak Johar hanya merekrut 2 orang pegawai saja. Dimana seorang pegawai tersebut adalah seorang ibu rumah tangga. Beliau ditugaskan untuk melayani laundry pelanggan khususnya mencuci,menjemur,dan menyetrika pakaian pelanggan. Beliau digaji selama sebulan sebesar Rp.500.000/bulan.

D. Aspek Pemasaran
            Usaha jasa yang baru berdiri sejak satu tahun lalu ini menggunakan sistem door to door. Dimana beliau mendatangi tempat-tempat kos untuk mempromosikan usaha jasa tersebut. Dengan tujuan seorang konsumen menggunakan jasa laundry tersebut. Selain dengan tehnik tersebut, kakak johar juga menggunakan brosur. Agar banyak konsumen yang tertarik,beliau juga memberikan promosi dimana dalam jangka satu bulan, konsumen momo laundry bila mencuci atau melaundry hingga beratnya 5kg akan mendapatkan satu kali cuci gratis dimana berat cucian maksimal 15kg. 

E. Variasi Produk
            Usaha jasa ini hanya menghasilkan jasa. Apabila ada seorang konsumen datang maka, tugas seorang pegawai menanyakan apa saja pakaian yang akan di Laundrykan dan kapan akan di ambil. Selain itu pula, Petugas akan menawarkan kepada konsumen meminta cuci kering atau cuci kering plus setrika. Seperti  itulah jasa yang diberikan oleh usaha jasa ini.

F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
·        Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
·        Menciptakan pasar baru
·        Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
·        Menembus dan menguasai pangsa pasar
·        Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
·        Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti ke luar negeri
·        Memasang iklan, brosur agar konsumen tertarik

G. Hambatan Pengembangan Bisnis
            Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
            Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
            Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.



Faktor Eksternal :
1.      Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
            Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.
2.      Pungutan Liar
            Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3.      Implikasi Otonomi Daerah
            Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UKM. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing UKM. Disamping itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut

h. Dokumentasi

            2.3.2 UMKM DAGANG HIJAB
A. Profil

Profil Pengusaha :
Nama Lengkap            : Nurul Qomariyah
Profesi                         : Mahasiswa
Agama                         : Islam
Tempat Lahir               : Banyuwangi
Tanggal Lahir              : Minggu, 12 Agustus 1990
Warga Negara             : Indonesia

Profil Usaha
Badan Hukum             : Ummy Jilbab
Pemilik Saham            : Nurul Qomariyah
Mulai Beroperasi         : November 2013
Kantor Pusat               : Jl  Jawa IV Ruko 2 No. 09
Jumlah Outlet             : 1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah Pegawai          : 3 Pegawai

B. Latar Belakang
            Kebutuhan yang semakin tidak dapat terpenuhi dengan baik membuat banyak para orang ingin untuk mencari pekerjaan atau membuat pekerjaan agar kebutuhan dapat tercukupi. Salah satunya yaitu dengan berbisnis. Melihat banyaknya persaingan bisnis sekarang ini menjadikan celah bagi mereka yang berbisnis untuk mendapatkan ide kreatifitas.
Pada era yang semakin modern ini, banyak para mahasiswa yang meluangkan waktunya untuk berwirausaha. Banyak mahasiswa muda yang kini berprofesi menjadi wirausaha.Salah satunya berwirausaha dagang hijab.
Salah satu usaha dagang yang bernama “UMMY Hijab” ,yang berada di Jl.Jawa IV Ruko 2  No.9.Ummy Hijab yang dikelolah oleh salah seorang mahasiswa Universitas Jember fakultas ekonomi Prodi Akuntansi, ini memiliki inspirasi untuk membuka usahdagang hijab, beliau bernama Mbak Nurul.
            Awal usaha ini beliau mempersiapkan modal sebesar ± Rp 15.000.000 dan masih memiliki 1 orang karyawan. Namun saat ini sudah memiliki 3 orang karyawan.Pendapatan yang diperoleh awal usaha masih sekitar 250.000-1.000.000. Namun, saat ini pendapatan telah mencapai 800.000-3.000.000.
C.Aspek Personalia
            Usaha ini memperkerjakan 3 pegawai,salah satu pegawai yang bekerja di usaha ini juga mahasiswa Universitas Jember yang mengambil fakultas Ekonomi-Akuntansi. Gaji yang diberikan perbulan sebesarRp 250.000/pegawai.
           
D. Aspek Pemasaran
            Dalam promosi yang tersedia di toko tersebut tidak dipromosikan dimanapun kecual barang terbaru yang dibelidarigrosirtemannya.meskipun,barang yang diperjual belikan tersebut tidak memiliki alamat online tetapnamun yang membeli di usaha dagang ini sangatlah banyak konsumen.
            Sehingga pemilik tidak terlalu khawatir bila tidak ada konsumen yang membeli. Karena letak usaha ini yang strategis dengan kosan wanita selain kualitas barang yang baik dan harga yang pas.

E. Variasi Produk
            Usaha dagang ini menghasilkan berbagai produk hijab dan motif. Sehingga konsumen akan selalu tertarik untuk membeli barang yang ada di toko ini.  Karena barangnya yang selau baru dan motifnya mengikuti perkembangan zaman. Tidak lupa pula, bahwa di usaha dagang ini hargaya cukup terjangkau oleh kantung mahsaiswa pada umumnya. Maka . dari itu tidak heran apabila konsumennya sangatlah banyak.

F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
·        Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
·        Menciptakan pasar baru
·        Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
·        Menembus dan menguasai pangsa pasar
·        Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
·        Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti ke luar negeri
·        Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
  • Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan.
  • Banyak volume produk yang akan dijual.
  • Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
  • Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

G. Hambatan Pengembangan Bisnis
            Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
            Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
            Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.


Faktor Eksternal :
1.      Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
            Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.

2.      Pungutan Liar
            Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.


            2.3.3 UMKM DAGANG PERABOT RUMAH
A. Profil

Profil Pengusaha :
Nama Lengkap            : Khalimi
Profesi                         : Pengusaha
Agama                         : Islam
Tempat Lahir               : Banyuwangi
Tanggal Lahir              : Senin, 05 mei 1980
Warga Negara             : Indonesia

Profil Usaha
Badan Hukum             : TOKO WANDA
Pemilik Saham            : Bapak Khalimi
Mulai Beroperasi         : Agustus 2013
Kantor Pusat               : Jl Semeru No 02
Jumlah Outlet             : 1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah Pegawai          : 1 Pegawai

B. Latar Belakang
              Usaha Kecil atau yang sering kita sebut sebagai usaha yang bergerak dibidang apapun yang memiliki pendapatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah satunya usaha kecilyang bergerak dibidang dagang ini. Toko Wanda adalah salah satu took yang mewakili dari berbagai ukm dagang yang ada di kota jember khususnya. Usaha ini telah dibuka mulai bulan Agustus tepatnya tahun 2013. Usaha dagang ini berada di Jl Semeru No 02. Pemilik toko ini bernama Bapak Khalimi yang telah berusia 35
              Usaha dagang ini diberi nama “wanda” oleh Bapak Khalimi karena di ambil dari anak kandung kesayangan satu-satunya yang ada di keluarga ini. Beliau menggeluti usaha dagang ini Karena beliau terinspirasi dari usaha took rindang. Meskipun usaha beliau masih kecil-kesilan anmun beliau berharap kelak usahanya juga akan sukses dan seperti took yang sukses diluar sana. Awal beliau mendirikan usaha ini membutuhkan modal ±15.000.000. Termasuk uang gedung dan peralatan.


C.Aspek Personalia
            Usaha dagang ini hanya memperkerjakan 1 pegawai karna usaha yang masih kecil dan belum terlalu banyak konsumen yang menjadi pelanggan. Pelanggan yang paling sering adalah mahasiswa dan mahasiswi yang bertempat tinggal di area toko tersebut. Bapak khalimi menggaji pegawainya sebesar Rp.600.000/bulan.

D. Aspek Pemasaran
              Daerah pemasaran yang dilakukan oleh bapak khalimi tidak begitu luas hanya sekitar aerah kampus, Jl Karimata, Jl semeru dan Jl Jawa. Karean konsumen bapak Khalimi kebanyakan dari kalangan mahasiswa.

E. Variasi Produk
              Usaha ini bergerak dibidang dagang yang menjual berbagai keperluan sekolah seperti kotak pensil, buku tulis, buku gambar, penggaris, bolpoin dan sebagainya. Selain itu usaha dagang ini juga menjual keperluan alat rumah tangga seperti lampu, rak sepatu, timba, kursi plastic an lain sebagainya. Sehingga berbagai keperluan yang bersangkutan dengan rumah tangga dan keperluan sekolah ada di toko ini.
           
F.Strategi Pengembangan Bisnis

Aspek Strategi :
·        Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
·        Menciptakan pasar baru
·        Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
·        Menembus dan menguasai pangsa pasar
·        Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
·        Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti ke luar negeri
·        Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
  • Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan.
  • Banyak volume produk yang akan dijual.
  • Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
  • Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

G. Hambatan Pengembangan Bisnis
            Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
            Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
            Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.


Faktor Eksternal :
1.      Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
            Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.
2.      Pungutan Liar
            Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3.     Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.


2.3.4 UMKM DAGANG ACCESORIES
A. Profil

Profil Pengusaha :
Nama Lengkap            : Silvy Diniyah
Profesi                         : Mahasiswa
Agama                         : Islam
Tempat Lahir               : Banyuwangi
Tanggal Lahir              : Senin, 28 oktober 1994
Warga Negara             : Indonesia

Profil Usaha
Badan Hukum             : MOGI-MOGI ACCESSORIES
Pemilik Saham            : Silvy Diniyah
Mulai Beroperasi         : Agustus 2013
Kantor Pusat               : Jl Karimata No 96-Jember
Jumlah Outlet             : 1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah Pegawai          : 1 Pegawai

B. Latar Belakang
              Usaha Kecil atau yang sering kita sebut sebagai usaha yang bergerak dibidang apapun yang memiliki pendapatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah satunya usaha kecilyang bergerak dibidang dagang ini. Usaha dagang ini merupakan salah satu usaha dagang yang menjual berbagai Accesories wanita seperti kalung, gelang, anting-anting, ikat rambut dan juga lain sebgainya.
              Usaha dagang ini didirikan 3 tahun yang lalu, tepatnya bulan maret 2013. Usaha ini didirikan oleh mahasiswa Universitas Jember fakultas Ekonomi yang bernama Silvy Diniyah. Beliau mendirikan usaha ini karena beliau sanagat tertarik dengan benda kecil nan unik ini yang sangat digemari dan dikoleksi oleh kalangan wanita.Usaha dagang ini  berada di Jl Karimata No 96 yang bersebelahan dengan usaha jasa Momo Laudry.

C.Aspek Personalia
            Usaha dagang ini hanya memperkejakan 2 orang saja, namun tidak diperkerjakan secarabersam namun di perkerjakan secara bergantian siang dan malam.Mbak silvy menggaji karyawannya setiap bulan sebesar 200.000/bulan. Namun apabila pembelian dari pembeli cukup emmuaskan maka akan ada bonus di akhir bulannya.

D. Aspek Pemasaran
              Daerah pemasaran usaha dagang ini tak banya. Cukup di daerah karimta itu sendiri, daerah semeru dan juga daeraah jawa. Terkadang juga ada pelanggan yang bertempat tinggal di daerah Halan Kalimantan.

E. Variasi Produk
              Usaha ini bergerak dibidang dagang yang menjual berbagai Accesories wanita seperti kalung, gelang, anting-anting, ikat rambut dan juga lain sebgainya.Usaha ini juga menjual berbagai perlengkaan hadiah untuk ulang tahun khususnya seperti boneka contohnya.
           
F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
·        Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
·        Menciptakan pasar baru
·        Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
·        Menembus dan menguasai pangsa pasar
·        Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
·        Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti ke luar negeri
·        Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
  • Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan.
  • Banyak volume produk yang akan dijual.
  • Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
  • Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

G. Hambatan Pengembangan Bisnis
            Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
            Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
            Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.


Faktor Eksternal :
1.      Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
            Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.

2.      Pungutan Liar
            Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3.      Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
            Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan.         UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. “Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah. Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.
      Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi. Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.
      Saat ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun 2020. Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif sekaligus negatif bagi UKM. Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing dengan produk dan jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif apabila sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.

B. Saran

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu dikembangkan karena peran umkm dalam Perekonomian Nasional cukup besar yaitu meningkatkan lajunya perekonomian masyarakat. Umkm ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat umkm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. umkm ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENILAIAN SAHAM Dosen Pengampu : Bayu Wijayantini SE, MM Manajemen Keuangan   ...