BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian UMKM
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UMKM ini sangat memiliki peranan penting dalam
lajunya perekonomian masyarakat. UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal
penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru
yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah
tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika
dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di
dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan elemen daya
saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) adalah :
o Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
o Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
o Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2.2 Ciri-ciri
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a) Ciri-ciri Usaha Mikro
o Jenis barang/komoditi
usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
o Tempat usahanya tidak
selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
o Belum melakukan
administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan
keluarga dengan keuangan usaha;
o Sumber daya manusianya
(pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
o Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
o Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka
sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
o Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP.
o Perputaran usaha (turn
over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi
krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan
bahkan terus berkembang;
o Tidak sensitive terhadap
suku bunga;
o Tetap berkembang walau
dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
o Pada umumnya berkarakter
jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan
yang tepat
b) Ciri-ciri Usaha Kecil
o Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak
gampang berubah;
o Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
o Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan
keluarga,sudah membuat neraca usaha;
o Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP;
o Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira
usaha;
o Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
o Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.
c) Ciri-ciri Usaha Menengah
- Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi
yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih
modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan,
bagian pemasaran dan bagian produksi;
- Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan
sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk
oleh perbankan;
- Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi
perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
- Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain
izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan
dll;
- Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
- Pada
umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
2.3 Contoh Usaha Kecil
Menengah Mikro Di Daerah Jember
2.3.1 UMKM JASA LAUNDRY
A. Profil
Profil Pengusaha :
Nama Lengkap
: Johar
Profesi
: Mahasiswa
Agama
: Islam
Tempat
Lahir : Jember
Tanggal
Lahir
: Rabu, 30 Maret 1994
Warga
Negara
: Indonesia
Profil Usaha
Badan
Hukum :
Momo Laundry
Pemilik
Saham : Johar
Mulai
Beroperasi : Januari 2014
Kantor
Pusat
: Jl Karimata No 97- Jember
Jumlah
Outlet :
1 Counter (Tahun 2014)
Jumlah
Pegawai : 2 Pegawai
B. Latar Belakang
Usaha kecil yang didirikan oleh Kakak Johar beliau salah satu mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Jember semester 5 yang berprofesi sebagai
Entrepereneur. Usaha jasa ini berdiri atas dasar peluang kerja disekitar area
kampus terutama usaha jasa, Peluang ini didapat karena banyaknya mahasiswa
maupun mahasiswi menyewa kamar kost selama kuliah di kota Jember pada umumnya.
Usaha jasa ini bernama “MOMO LAUNDRY”, nama momo diambil dari nama seorang anak
dari keponakan ibunya. Karena, beliau menyukai vokalis Band Geisha yang bernama
MOMO. Dari itulah Kakak Johar memberi nama usaha jasa tersebut dengan nama
“MOMO LUNDRY”. Tujuan beliau mendirikan sekaligus mengolah usaha ini ialah
meningkatkan taraf hidup juga membuka lapangan kerja bagi yang membutuhkan.
C.Aspek
Personalia
Didalam usaha jasa tersebut kakak Johar hanya merekrut 2 orang pegawai saja. Dimana seorang
pegawai tersebut adalah seorang ibu rumah tangga. Beliau ditugaskan untuk
melayani laundry pelanggan khususnya mencuci,menjemur,dan menyetrika pakaian
pelanggan. Beliau digaji selama sebulan sebesar Rp.500.000/bulan.
D.
Aspek Pemasaran
Usaha jasa yang baru berdiri sejak satu tahun lalu ini menggunakan sistem door
to door. Dimana beliau mendatangi tempat-tempat kos untuk mempromosikan usaha
jasa tersebut. Dengan tujuan seorang konsumen menggunakan jasa laundry
tersebut. Selain dengan tehnik tersebut, kakak johar juga menggunakan brosur.
Agar banyak konsumen yang tertarik,beliau juga memberikan promosi dimana dalam
jangka satu bulan, konsumen momo laundry bila mencuci atau melaundry hingga
beratnya 5kg akan mendapatkan satu kali cuci gratis dimana berat cucian
maksimal 15kg.
E. Variasi Produk
Usaha jasa ini hanya menghasilkan jasa. Apabila ada seorang konsumen datang
maka, tugas seorang pegawai menanyakan apa saja pakaian yang akan di Laundrykan
dan kapan akan di ambil. Selain itu pula, Petugas akan menawarkan kepada
konsumen meminta cuci kering atau cuci kering plus setrika. Seperti
itulah jasa yang diberikan oleh usaha jasa ini.
F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
· Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
· Menciptakan pasar baru
· Menciptakan produk baru dengan karakteristik
yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
· Menembus dan menguasai pangsa pasar
· Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan
teliti.
· Memasarkan produk dengan jaringan yang luas
seperti ke luar negeri
· Memasang iklan, brosur agar konsumen tertarik
G. Hambatan Pengembangan Bisnis
Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses
Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup,
yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas,
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh
bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM
adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta
yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha
keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari
segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan
kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi
perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.
Faktor Eksternal :
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
2. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi
salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak
sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara
periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai
otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan
mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa
pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UKM. Jika kondisi ini tidak segera
dibenahi maka akan menurunkan daya saing UKM. Disamping itu, semangat
kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi
pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut

h. Dokumentasi
2.3.2 UMKM DAGANG HIJAB
A. Profil
Profil Pengusaha :
Nama
Lengkap :
Nurul Qomariyah
Profesi
: Mahasiswa
Agama
: Islam
Tempat
Lahir : Banyuwangi
Tanggal
Lahir
: Minggu, 12 Agustus 1990
Warga
Negara
: Indonesia
Profil Usaha
Badan
Hukum
: Ummy Jilbab
Pemilik
Saham : Nurul
Qomariyah
Mulai
Beroperasi : November 2013
Kantor
Pusat
: Jl Jawa IV
Ruko 2 No. 09
Jumlah
Outlet :
1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah
Pegawai : 3 Pegawai
B. Latar Belakang
Kebutuhan yang semakin
tidak dapat terpenuhi dengan baik membuat banyak para orang ingin untuk mencari
pekerjaan atau membuat pekerjaan agar kebutuhan dapat tercukupi. Salah satunya
yaitu dengan berbisnis. Melihat banyaknya persaingan bisnis sekarang ini
menjadikan celah bagi mereka yang berbisnis untuk mendapatkan ide kreatifitas.
Pada era yang semakin modern ini, banyak para mahasiswa
yang
meluangkan waktunya untuk berwirausaha. Banyak mahasiswa muda
yang
kini berprofesi menjadi wirausaha.Salah satunya berwirausaha dagang
hijab.
Salah satu usaha dagang yang bernama “UMMY Hijab” ,yang
berada di Jl.Jawa IV Ruko 2 No.9.Ummy Hijab yang dikelolah oleh salah seorang mahasiswa Universitas Jember fakultas ekonomi
Prodi Akuntansi, ini memiliki inspirasi untuk membuka usaha dagang hijab, beliau bernama Mbak Nurul.
Awal usaha ini beliau mempersiapkan modal sebesar ± Rp 15.000.000 dan masih memiliki 1 orang
karyawan. Namun saat ini sudah memiliki 3 orang
karyawan.Pendapatan yang diperoleh awal usaha masih sekitar
250.000-1.000.000. Namun, saat ini pendapatan telah mencapai
800.000-3.000.000.
C.Aspek
Personalia
Usaha ini memperkerjakan 3 pegawai,salah satu pegawai yang
bekerja di usaha ini juga mahasiswa Universitas Jember yang
mengambil fakultas Ekonomi-Akuntansi. Gaji yang
diberikan perbulan sebesarRp 250.000/pegawai.
D.
Aspek Pemasaran
Dalam promosi yang tersedia di toko tersebut tidak dipromosikan dimanapun
kecual barang terbaru yang dibelidarigrosirtemannya.meskipun,barang yang diperjual belikan tersebut tidak
memiliki alamat online tetap. namun yang membeli di usaha dagang ini sangatlah banyak konsumen.
Sehingga pemilik tidak terlalu khawatir bila tidak ada konsumen yang membeli.
Karena letak usaha ini yang strategis dengan kosan wanita selain kualitas
barang yang baik dan harga yang pas.
E. Variasi Produk
Usaha dagang ini menghasilkan berbagai produk hijab dan motif. Sehingga
konsumen akan selalu tertarik untuk membeli barang yang ada di toko ini.
Karena barangnya yang selau baru dan motifnya mengikuti perkembangan zaman.
Tidak lupa pula, bahwa di usaha dagang ini hargaya cukup terjangkau oleh
kantung mahsaiswa pada umumnya. Maka . dari itu tidak heran apabila konsumennya
sangatlah banyak.
F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
· Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
· Menciptakan pasar baru
· Menciptakan produk baru dengan karakteristik
yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
· Menembus dan menguasai pangsa pasar
· Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan
teliti.
· Memasarkan produk dengan jaringan yang luas
seperti ke luar negeri
· Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen
membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
- Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan.
- Banyak volume produk yang akan
dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga
yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
G. Hambatan Pengembangan Bisnis
Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses
Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup,
yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas,
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh
bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM
adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta
yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha
keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari
segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan
kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi
perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.
Faktor Eksternal :
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
2. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi
salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak
sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara
periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
2.3.3 UMKM DAGANG PERABOT RUMAH
A. Profil
Profil Pengusaha :
Nama
Lengkap :
Khalimi
Profesi
: Pengusaha
Agama
: Islam
Tempat
Lahir : Banyuwangi
Tanggal
Lahir
: Senin, 05 mei 1980
Warga
Negara
: Indonesia
Profil Usaha
Badan
Hukum
: TOKO WANDA
Pemilik
Saham : Bapak
Khalimi
Mulai
Beroperasi : Agustus 2013
Kantor
Pusat
: Jl Semeru No 02
Jumlah
Outlet :
1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah
Pegawai : 1 Pegawai
B. Latar Belakang
Usaha Kecil atau yang sering kita sebut sebagai usaha yang bergerak dibidang
apapun yang memiliki pendapatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah
satunya usaha kecilyang bergerak dibidang dagang ini. Toko Wanda adalah salah
satu took yang mewakili dari berbagai ukm dagang yang ada di kota jember
khususnya. Usaha ini telah dibuka mulai bulan Agustus tepatnya tahun 2013.
Usaha dagang ini berada di Jl Semeru No 02. Pemilik toko ini bernama Bapak
Khalimi yang telah berusia 35
Usaha dagang ini diberi nama “wanda” oleh Bapak Khalimi karena di ambil dari
anak kandung kesayangan satu-satunya yang ada di keluarga ini. Beliau
menggeluti usaha dagang ini Karena beliau terinspirasi dari usaha took rindang.
Meskipun usaha beliau masih kecil-kesilan anmun beliau berharap kelak usahanya
juga akan sukses dan seperti took yang sukses diluar sana. Awal beliau
mendirikan usaha ini membutuhkan modal ±15.000.000. Termasuk uang gedung dan
peralatan.
C.Aspek
Personalia
Usaha dagang ini hanya memperkerjakan 1 pegawai karna usaha yang masih kecil
dan belum terlalu banyak konsumen yang menjadi pelanggan. Pelanggan yang paling
sering adalah mahasiswa dan mahasiswi yang bertempat tinggal di area toko
tersebut. Bapak khalimi menggaji pegawainya sebesar Rp.600.000/bulan.
D.
Aspek Pemasaran
Daerah pemasaran yang dilakukan oleh bapak khalimi tidak begitu luas hanya
sekitar aerah kampus, Jl Karimata, Jl semeru dan Jl Jawa. Karean konsumen bapak
Khalimi kebanyakan dari kalangan mahasiswa.
E. Variasi Produk
Usaha ini bergerak dibidang dagang yang menjual berbagai keperluan sekolah
seperti kotak pensil, buku tulis, buku gambar, penggaris, bolpoin dan
sebagainya. Selain itu usaha dagang ini juga menjual keperluan alat rumah
tangga seperti lampu, rak sepatu, timba, kursi plastic an lain sebagainya.
Sehingga berbagai keperluan yang bersangkutan dengan rumah tangga dan keperluan
sekolah ada di toko ini.
F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
· Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
· Menciptakan pasar baru
· Menciptakan produk baru dengan karakteristik
yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
· Menembus dan menguasai pangsa pasar
· Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan
teliti.
· Memasarkan produk dengan jaringan yang luas
seperti ke luar negeri
· Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen
membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
- Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan.
- Banyak volume produk yang akan
dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga
yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
G. Hambatan Pengembangan Bisnis
Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses
Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup,
yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas,
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh
bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM
adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta
yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha
keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari
segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan
kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi
perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.
Faktor Eksternal :
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
2. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi
salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak
sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara
periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi
Usaha Kecil
Jaringan usaha yang
sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan
jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
2.3.4 UMKM DAGANG ACCESORIES
A. Profil
Profil Pengusaha :
Nama
Lengkap :
Silvy Diniyah
Profesi
: Mahasiswa
Agama
: Islam
Tempat
Lahir : Banyuwangi
Tanggal
Lahir
: Senin, 28 oktober 1994
Warga
Negara
: Indonesia
Profil Usaha
Badan
Hukum
: MOGI-MOGI ACCESSORIES
Pemilik
Saham : Silvy Diniyah
Mulai
Beroperasi : Agustus 2013
Kantor
Pusat
: Jl Karimata
No 96-Jember
Jumlah
Outlet :
1 Counter (Tahun 2013)
Jumlah
Pegawai : 1 Pegawai
B. Latar Belakang
Usaha Kecil atau yang sering kita sebut sebagai usaha yang bergerak dibidang
apapun yang memiliki pendapatan yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah
satunya usaha kecilyang bergerak dibidang dagang ini. Usaha dagang ini
merupakan salah satu usaha dagang yang menjual berbagai Accesories wanita
seperti kalung, gelang, anting-anting, ikat rambut dan juga lain sebgainya.
Usaha dagang ini didirikan 3 tahun yang lalu, tepatnya bulan maret 2013. Usaha
ini didirikan oleh mahasiswa Universitas Jember fakultas Ekonomi yang bernama
Silvy Diniyah. Beliau mendirikan usaha ini karena beliau sanagat tertarik
dengan benda kecil nan unik ini yang sangat digemari dan dikoleksi oleh
kalangan wanita.Usaha dagang ini berada di Jl Karimata No 96 yang
bersebelahan dengan usaha jasa Momo Laudry.
C.Aspek
Personalia
Usaha dagang ini hanya memperkejakan 2 orang saja, namun tidak diperkerjakan
secarabersam namun di perkerjakan secara bergantian siang dan malam.Mbak silvy
menggaji karyawannya setiap bulan sebesar 200.000/bulan. Namun apabila
pembelian dari pembeli cukup emmuaskan maka akan ada bonus di akhir bulannya.
D.
Aspek Pemasaran
Daerah pemasaran usaha dagang ini tak banya. Cukup di daerah karimta itu
sendiri, daerah semeru dan juga daeraah jawa. Terkadang juga ada pelanggan yang
bertempat tinggal di daerah Halan Kalimantan.
E. Variasi Produk
Usaha ini bergerak dibidang dagang yang menjual berbagai Accesories wanita
seperti kalung, gelang, anting-anting, ikat rambut dan juga lain
sebgainya.Usaha ini juga menjual berbagai perlengkaan hadiah untuk ulang tahun
khususnya seperti boneka contohnya.
F.Strategi Pengembangan Bisnis
Aspek Strategi :
· Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
· Menciptakan pasar baru
· Menciptakan produk baru dengan karakteristik
yang menarik konsumen
Aspek Manajemen Pemasaran:
· Menembus dan menguasai pangsa pasar
· Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan
teliti.
· Memasarkan produk dengan jaringan yang luas
seperti ke luar negeri
· Membuat strategi pemasaran yang membuat konsumen
membeli produk kita, seperti memasang iklan, brosur dan lain-lain.
Aspek penjualan :
- Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan.
- Banyak volume produk yang akan
dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga
yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
G. Hambatan Pengembangan Bisnis
Faktor Intermal :
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses
Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup,
yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas,
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh
bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM
adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta
yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha
keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari
segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan
kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi
perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.
Faktor Eksternal :
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
2. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi
salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak
sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara
periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang
sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan
jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa
waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi
bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti
lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah
dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila
pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini
seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan
belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi
tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam
memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusianya.Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan
suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan.
UKM memiliki peran penting dalam
pengembangan usaha di Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya
usaha besar. “Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. Usaha kecil menengah
(UKM) harus terus ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan
bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan
jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang. Satu hal
yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak
semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya
menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang
dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah. Selain
Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait
dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman
atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan
ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam
maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.
Pemerintah pada intinya memiliki
kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali
menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap
menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi. Secara keseluruhan, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit
usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi,
akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM,
ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis,
dan kompetisi.
Saat ini, Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru
tahun 2020. Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang
karena di tahun tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN
yang tertuang dalam Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang
peredaran produk-produk barang dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara,
akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif sekaligus negatif bagi UKM.
Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing dengan produk dan
jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif apabila
sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang
jelas dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program
nasional.
B. Saran
Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah perlu dikembangkan karena peran umkm dalam Perekonomian Nasional cukup
besar yaitu meningkatkan lajunya
perekonomian masyarakat. Umkm ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal
penciptaan lapangan kerja baru dan lewat umkm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan
tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari
itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha
yang berkapasitas lebih besar. umkm ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi
yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil
dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar