Selasa, 31 Oktober 2017

PENILAIAN SAHAM
Dosen Pengampu : Bayu Wijayantini SE, MM
Manajemen Keuangan
 











Kelompok 2 :
Ulvatul Hasanah 1510411190
Lukmanul Hakim 1510411192
Febby Alichia K   1510411194
M Nisful Iman      1510411195
Siti Hajar Enggar 1510411196
Ali Subki Asyari  1510411197
Adis Permatasari  1510411198
Eko Wahyuningsih        1510411200
Laila           1510411208
Yuniar Dwivatul M 1510411209

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2016

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Penilaian Saham” dengan tepat  waktu.
            Paper ini disusun sebagai tugas matakuliah Manajemen Keuangan yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keuangan semester 2 Manajemen kelas E, yang merupakan syarat ketuntasan mengikuti perkuliahan manajemen keuangan.
            Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna menyempurnakan makalah di masa yang akan datang.


                                                                                     Jember,  Mei 2016





                                                                                     Penulis




DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3...........
PEMBAHASAN.................................................................................................... 4
A.  Obligasi........................................................................................................... 4
B.  Saham Istimewa............................................................................................. 5
C.  Saham Biasa................................................................................................... 6
D.  Menilai Saham Biasa...................................................................................... 6
E.   Model Penilaian Dividen Umum.................................................................... 7
F.   Model Penilaian Dividen Pertumbuhan Nol................................................... 8
G.  Model Penilaian Dividen Pertumbuhan Tetap................................................ 9
H.  Menilai Saham Biasa Dengan Tingkat Pertumbuhan Berganda................... 11
LAMPIRAN......................................................................................................... 12
A.    Laporan Kegiatan dan Dokumentasi.......................................................... 12
B.    Presensi....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14




PEMBAHASAN
PENILAIAN SAHAM
A.   Obligasi
Obligasi
Terdapat beberapa istilah yang biasanya digunakan dalam mempelajari obligasi dan saham yaitu sebagai berikut :
Ø  Obligasi (Bond)
Bond merupkan surat tanda berutang (promissory note) jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sedangkan pemegang abligasi(bondholer) adalah perusahaan yang memberi pinjaman/pihak kreditur/pemegang obligasi.
Ø  Identure
Perjanjian resmi antara penerbit obligasi (issuer/emiten) dan pemegang obligasi (bondholdhers).
Ø  Par Value
Jumlah yang dijanjikan pihak penerbit pada saat jatuh tempo yang tertera pada lembaran obligasi.
Ø  Coupon Payment
Pembayaran bunga obligasi setiap periode (biasanya tiap 6 bulan)
Ø  Coupon Interest Rate
Tingkat bunga obligasi pertahun yang diperoleh dengan cara membagi coupon payment dengan par value.
Ø  Maturity Date
Tanggal saat obligasi harus dilunasi sebesar per value.
Ø  Call Provisions
Suatu peraturan (provisions)  yang menyebutkan bahwa perusahaan penerbit obligasi harus membayar jumlah yang lebih besar dari nilai nominal (par vlue),yang disebut call premium (premi penebusan).



Menilai Obligasi
            0          Kd%    1          2          3          ­ ­_ _ _ _ _ _ _ N        
                                    Int       int        Int                               Int       M
Kd : Tingkat bunga obligasi (dalam %)
N : Waktu jatuh tempo
Int : Bunga yang dibayar setiap tahun (dalam nilai mata uang)
M = Par value = nilai nominal obligasi
Kesimpulan hasil dari menilai obligasi :
v  Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (Kd) sama dengan coupon rate, harga pasar obligasi sama dengan nilai obligasi.
v  Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (kd) lebih rendah dari coupon rate, harga pasar obligasi lebih tinggi dari pasar nominal, obligasinya disebut premium bond.
v  Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (Kd) lebih tinggi dari coupon rate, harga pasar obligasi lebih rendah dari nilai nominal, obligasinya disebut discount bond.

B.   Saham Istimewa
Saham istimewa memiliki banyak kesamaan dengan saham biasa.Perusahaan harus membayar dividen saham istimewa sebelum membayar dividen saham biasa,dan dalam kasus kesulitan keuangan,saham istimewa diklaim oleh perusahaan sebagai aset utama sebelum klaim kepada
saham biasa.perusahaaan yang telah mengeluarkan saham istimewa pada pereode ini adalah:
*                 McDonald’s Corporation
*                 Royal Caribbean International
*                 MGM Grand Hotels Incorporated
*                 Wyndham International Incorporated
*                 Station Casinos Incorporated
*                 Motels of America Incorporated
*                 Country Harvest Buffet
*                 Rubio’s Restaurant Incorporated   

Menilai Saham Istimewa

Vps        DPS                                          KPS =     Dps                     
Kps                                                        VPS
Vps = nilai saham istimewa
Kps  = dividen saham istimewa
DPS  = required rate of return

C.     Saham Biasa
Perusahaan menerbitkan sekuritas  sebagai cara untuk meningkatkan keuntungan. Investor membeli sekuritas karena mereka berharap untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan di masa depan dibandingkan saat ini. Saham biasa merupakan sekuritas yang di
terbitkan yang diterbitkan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan yang sangat berbeda dari obligasi dan saham istimewa dimana sangat terikat pada keberhasian kondisi keuangan perusahaan.
   Saham biasa memberikan kepemilikan pada investor dalam mendasari perusahaan dan menyediakan hak sisa pada aktiva dan arus kas perusahaan. Namun, tidak seperti obligasi perusahaan, saham biasa tidak mewakili  sebuah perjanjian obligasi  pada sebagian perusahaan dan tidak memiliki waktu jatuh tempo yang ditetapkan.

D.   Menilai Saham Biasa
Empat model dasar dapat digunakan untuk menilai saham biasa dalam beberapa keadaan umum.Walaupun model yang disajikan hanya digunakan dalam situasi sederhana, namun mengilustrasikan dasar-dasar dari penilaian saham biasa.
Keempat model tersebut adalah :
1.      Model penilaian umum (general valuation model)
2.      Model pertumbuhan nol (zero growth model)
3.      Model pertumbuhan tetap (constant growrh model)
4.      Model pertumbuhan berganda (non constant growth model)
Manajer perusahaan mempunyai dua pilihan dari apa yang akan dilakukan dengan pendapatan perusahaan,pendapatan ini dimiliki oleh pemegang saham biasa yang merupakan pemilik perusahaan. Secara teori, manajer akan mengeluarkan pendapatan sebagai deviden ketika perusahaan tidak memiliki proyek yang menguntungkan untuk diinvestasikan. Sebaliknya, manajer akan menahan laba ketika perusahaan memiliki proyek yang menguntungkan untuk diinvestasikan.
Menghitung tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan, digunakan :
G = tingkat pertumbuhan = r x ROE
R = retention rate = -1 – dividend payout ratio
ROE = Return On Equity = EAT
                                       Equity
Divden Pay Out Ratio = DPS X 100 %
                                    EPS

E.   Model Penilaian Dividen Umum
Nilai dari sekuritas adalah nilai sekarang dan arus kas yang diharapkan akan dibayar oleh sekuritas pada masa yang akan datang.  Nilai saham biasa dapat dilihat sebagai berikut :
P0 =       d1         +        d2      +  ...  +      dn      +     Pn        
(1+Ke)1   (1+Ke)2                     (1+Ke)n                      (1+Ke)n     
Nilai saham biasa adalah nilai sekarang dari pembayaran dividen yang di harapkan ditambah nilai sekarang dari yang dihrapkan untuk saham yang akan dijual pada masa depan.
Beberapa masalah nyata pada penggunaan model penilaian dividen umum :
Ø  Pertama investor harus mengetahui berapa lama dia berencana akan menyimpan saham.
Ø  Kedua, investor perlu meramalkan dividen yang diinginkan di masa depan.
Ø Ketiga, investor perlu meramalkan harga jual saham yang diharapkan pada masa depan dan pada akhir masa simpanan.

F.    Model Penilaian Dividen Pertumbuhan Nol
Mungkin terjadi dividen sebuah perusahaan tidak tumbuh; dengan kata lain, perusahaan membayarkan dividen dengan jumlah yang sama tiap tahun. Menginvestasikan dana dalam perusahaan jenis ini serupa dengan investasi yang perpetuiti, di mana pada waktu tertentu arus kasnya tetap.

PV = PMT
                                     i

Nilai saham biasa adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan yang di harapkan dari saham biasa.
                                 P0 =  d
                                ke

Contohnya adalah Hotel Maju, sbuah hotel di timur laut dngan pralatan yang lebih tua, yang tidak mengharapkan adanya pertumbuhan di masa depan. Hotel Maju mengharapkan pendapatan Rp5.000 per lembar saham pada tahun depan .

                         d1 = d2 = d3 = ... = d∞  = Rp5.000

Konsep model penilaian dividen dengan pertumbuhan nol sama dengan menghitung saham istimewa (preffered stock) karena konsep “pertumbuhan nol” artinya dividen yang di berikan untuk setiap periode  adalah sama.

                         P0 = Rp5.000   __  Rp50.000
                                                  10%

     Rumus pertumbuhan nol di dasarkan pada nilai sekarang dari perpetuitye dan tidak langsung tampak sama dengan rencana investor yang tidak akan pernah menjual saham biasa, tetapi akan di simpan selamanya. Seandainya seorang investor berencana saham dengan pertumbuhan nol untuk satu tahun kemudian menjualnya. Brapa besar divieden yang di harapkan investor untuk satu tahun tersebut? Dividen itu akan beernilai Rp5.000. berapa harga jual saham yang di harapkan dalam satu tahun. Di asumsikan bahwa tingkat pengenmbalian yang di harapkan investor dan sisa saham berada pada tingkat 10 persen di masa depan.
             P1 = Rp5.000  = Rp.50.000
                               10%                        

Contoh
Seorang investor membeli saham hari ini dan berencana untuk menyimpanya selama dua tahun, serta mengharapkan menerima deviden sebesar Rp.5000 pada akhir masing-masing dua tahun pertama dan juga berharap dapat di menjual saham sebesar Rp50.000 dalam dua tahun ini. Nilai saham sekarang untuk investor adalah :

                        P0 = Rp5.000 + Rp50.000 = 50.000
                              (1 + 10 %)   (1  + 10%)

Hasil ini sama dengan investor yang menyimpan saham selamanya. Investor berencana memebeli saham untuk dua tahun? Diketahui dividen yang di harapkan sebesar Rp5.000, pada masing-masing tahun pertama dan kedua.

            P2 = Rp5.000 = Rp50.000
                        10%

Untuk saham biasa dengan pertumbuhan nol, nilainya tidak akan berubah pada masa depan selama tingkat pengembalian yang di wajibkan tetap.
            P0 = P1 = P2 = .... Pn

G.  Model Penilaian Dividen Pertumbuhan Tetap
                  Model penilaian dividen pertumbuhan tetap menyediakan penaksiran yang baik dari nilai saham biasa, selama rasio retention pendapatan masa depan perusahaan dan laba ekuitas serta tingkat pertumbuhannya stabil, jika variabel ini cukup sulit untuk diramalkan ketepatannya atau diharapkan perbedaan sistematis yang besar dari tahun ke tahun, model ini menyediakan penaksiran yang kurang tepat, sehingga lebih cocok menggunakan prosedur lain untuk menghitung nilai saham biasa.
Melihat analisis sebelumnya dari saham dengan pertumbuhan tetap, tidak ada asumsi mengenai waktu penyimpanan. Diasumsikan bahwa waktu penyimpanan dan penggunaan model penilaian dividen umum untuk menaksir nilai berdasarkan pada waktu penyimpanan yang berbeda. Pertama, misalkan seorang investor berencana untuk membeli saham hari ini dan menyimpannya hanya satu tahun. Investor ini mengharapkan untuk menerima hanya dua arus kas dari investasi pada saham ini. Satu arus kas adalah dividen pada satu tahun (d1), dan yang satu lagi adalah harga saham yang dapat dijual dalam satu tahun (P1).
Hotel jaya mengharapkan pendapatan per lembar saham sebesar Rp5.000 tahun depan. Manajer memutuskan untuk menahan 60% dari pendapatan masa depan. Berdasarkan tingkat retention ini, perusahaan akan memiliki 40% rasio pembayaran dividen. Selain itu diasumsikan harga saham Hotel Jaya akan tumbuh pada tingkat 7,2%. Ini akan dapat diharapkan jika rasio retention perusahaan adalah 60 persen, laba ekuitasnya 12 persen, dan tingkat pengembalian yang diwajibkan investor adalah 10 persen. Untuk itu jika harga saham perusahaan sekarang adalah Rp71.430 dan bertumbuh 7,2 persen per tahun, maka harga saham dalam satu tahun akan sebesar Rp76.570(Rp.71.430 x 1,027). Dividen yang diharapkan dari rencana untuk membeli dan menyimpan saham hanya untuk satu tahun adalah sebesar Rp2.000 (d1) dan menjual saham sebesar Rp76.570 (P1). Nilai untuk investor ini adalah nilai sekarang dari dua arus kas ini pada tingkat pengembalian 10% :
                                                  P0 =  +  = Rp71.430
Dapat dilihat bahwa nilai untuk investor ini sama dengan model penilain dividen pertumbuhan tetap dengan tidak ada asumsi mengenai waktu jatuh tempo. Berikut ini akan dibahas rencana investor untuk membeli saham Hotel Jaya dan menyimpannya hanya untuk dua tahun. Dalam contoh ini, dua dividen telah diperkirakan. Pertama adalah Rp2.000, dan kedua adalah Rp2.140 (d2 = Rp2.000 x 1,072). Juga perkiraan investor untuk menjual saham pada tahun kedua sebesar Rp82.080 (P2). Ini 7,2 persen lebih tinggi dari harga saham yang diharapkan pada akhir tahun pertama (P2 = Rp76.570 x 1,072). Nilai untuk investor ini adalah nilai sekarang dari tiga arus kas pada tingkat pengembalian 10 persen :
                                  P0 =  +  +  = Rp71.430
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai untuk investor sama dengan perhitungan sebelumnya (sebenarnya perhitungan sebelumnya menghasilkan Rp71.430, tetapi jika tidak dibulatkan d2 dan P2 ke dua decimal, perhitungan tidak menghasilkan Rp71.430. pola ini dapat dilanjutkan terus-menerus, dan akan tetap mendapatkan hasil yang sama. Jika investor membeli saham dan berencana untuk menyimpannya selama tiga tahun, empat tahun, atau lebih, nilai dividen sekarang yang diharapkan dan harga saham di masa depan yang diharpakan akan tetap sebesar Rp71.430. ini menjelaskan sekali lagi bahwa berapa lama rencana investor untuk menyimpan saham tidak akan memengaruhi nilai saham bagi investor.

H.  Menilai Saham Biasa Dengan Tingkat Pertumbuhan Berganda
Sebelumnya kita telah membahas cara menghitung nilai saham biasa secara umum,ketika tidak ada pertumbuhan,dan ketika ada pertumbuhan tetap. Model umum adalah model yang logis dan memberikan pengertian kedalam penilaian saham biasa. Tetapi model umum juga sulit diterapkan dalam praktik. Model pertumbuhan nol dan pertumbuhan tetap akan baik digunakan ketika asumsi dari model-model itu bertemu. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana menghitung nilai saham biasa dimana beberapa tingkat pertumbuhan yang diharapkan berbeda dan dapat diramalkan dengan beberapa tingkat ketepatan.

Sebagai contoh,Hotel spektakuler memiliki properti perluasan portofolio yang diharapkan manajernya untuk dilanjutkan ke masa depan. Hotel spektakuler mengharapkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi (15%) untuk dua tahun kedepan dan setelah itu mengharapkan tingkat pertumbuhan tetap sebesar 7,2%. Karena tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi hotel spektakuler sekarang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari pada tahun depan dan deviden yang lebih tinggi sebesar Rp2.150,yang akan dibayar dalam satu tahun (d1). Deviden pada tahun kedua seharusnya tumbuh 15% dari tahun ke-1 dan sama dengan Rp2.470 (d1) = Rp2.150 X(1+15%).




LAMPIRAN
A.     presensi kehadiran
No
Nama
NIM
Kehadiran 1
Kehadiran 2
Kehadiran 3

1
Ulvatul  Hasanah
1510411190
ü   
ü   
ü   

2
Lukmanul Hakim
1510411192
ü   
ü   
ü   

3
M nisful Iman
1510411195
ü   
ü   
ü   

4
Febby Alicia
1510411194
ü   
ü   
ü   

5
Siti hajar
1510411196
ü   
ü   
ü   

6
Adis Permatasari
1510411198
ü   
ü   
ü   

7
Eko Wahyuningsih
1510411200
ü   
ü   
ü   

8
Laila
1510411208
ü   
ü   
ü   

9
yuniar
1510411209
ü   
ü   
ü   

10
Ali Subki
1510411197
ü   
ü   
ü   



  1. LOOK BOOK









Pertemuan 1
Kegiatan Meresume dari buku Manajemen Keuangan
Pada hari Jum’at , Tanggal 29 Mei
2016
Jam 09.00 – 10.00
Bertempat di Perpustakaan
Kehadiran Lengkap








Petemuan ke 2
Kegiatan Penyusunan Paper 3Pada hari Jum’at
Tanggal /hari Sabtu 30 Mei 2016
Jam 09.00 – 12.00
Bertempat di Lobi Kampus
Kehadiran Lengkap









Pertemuan Ke 3 :
Kegiatan Pembagian Materi dan pemilihan Konsep
Pada hari Senin, 2 Mei 2016
Jam 09.00 – 11.00
Bertempat di Depan  kampus
Kehadiran Lengkap


DAFTAR PUSTAKA

·         Farah, Margaretha. 2006. Teori & Aplikasi Manajemen Keuangan : Investasi dan Sumber Dana Jangka Pendek .Grasindo cetakan kedua.


PENILAIAN SAHAM Dosen Pengampu : Bayu Wijayantini SE, MM Manajemen Keuangan   ...